MAKALAH
PENGANTAR GEOFISIKA
“ METODE
SEISMIK”
NAMA : WAODE MUTMAINNAH
NIM :
60400114061
KELAS : FISIKA A
SEMESTER : 4
FAKULTAS
SAINS DAN TEKHNOLOGI
JURUSAN
FISIKA
UIN ALAUDDIN
MAKASSAR
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaiakan makalah dengan judul METODE SEISMIK. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas Individu dalam mata kuliah Pengantar Geofisika.
Atas
bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah
ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien
dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh
bantuan dari berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini kami telah berusaha dengan
segenap kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran
agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah dan kami berharap
semoga makalah ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Amin.
Samata-Gowa, 25 Mei
2016
WAODE
MUTMAINNAH
BAB II
PEMBAHASAN
Geofisika
merupakan ilmu yang mempelajari sifat fisik dari bawah permukaan bumi
berdasarkan penerapan ilmu fisika. Aplikasi dari Geofisika banyak digunakan
untuk investigasi keadaan bawah tanah seperti hidrokarbon dan air, serta
untuk proses pembangunan insfrastruktur seperti terowongan, jalan raya,rumah
dan bendungan. Salah satu metode geofisika yang sering digunakan terutama dalam
perminyakan yaitu metode seismik. Metode ini memanfaatkan penjalaran gelombang
seismik ke dalam permukaan bumi untuk mengetahui kondisi bawah permukaan
bumi. Metode seismik dapat mengidentifikasi kondisi bawah permukaan bumi secara
luas sehingga metode ini sangat efesien dan efektif dibandingan dengan metode
yang lainya seperti metode pengeboran.
Metode
seismik terbagi menjadi dua macam yaitu seismik refleksi (pantul) dan
seismik refraksi (bias) namun untuk eksplorasi minyak dan gas metose seismik
yang sering digunakan seismik refleksi karena dapat mengetahui kondisi
permukaan hingga dalam. Metode ini memiliki tiga tahapan yaitu : akuisisi,
pengolahan data dan interpretasi, ketiga tahapan tersebut sangat penting dalam menerapkan
metode seismik dan saling berhubungan. Akuisisi merupakan tahap awal
pengambilan data di lapangan, data yang diperoleh dari lapangan berupa field
tape akan melalui beberapa proses seperti filtering, dekonvolusi, koreksi
statik analisa kecepatan sehingga menghasilkan penampang seismik yang baik.
Metode Seismik Refraksi
Metode
seismik refraksi merupakan salah satu metode geofisika untuk mengetahui
penampang struktur bawah permukaan, merupakan salah satu metode untuk
memberikan tambahan informasi yang diharapkan dapat menunjang penelitian
lainnya. Metode ini mencoba menentukan kecepatan gelombang seismik yang
menjalar di bawah permukaan. Metode seismik refraksi didasarkan pada sifat
penjalaran gelombang yang mengalami refraksi dengan sudut kritis tertentu yaitu
bila dalam perambatannya, gelombang tersebut melalui bidang batas yang
memisahkan suatu lapisan dengan lapisan yang di bawahnya yang mempunyai
kecepatan gelombang lebih besar. Parameter yang diamati adalah karakteristik
waktu tiba gelombang pada masing-masing geophone.
Gambar 2.8. prinsip seismik refraksi.
Seismik
refraksi dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk
menjalar pada batuan dari posisi sumber seismik (seismic source) menuju penerima (receiver) pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini,
gelombang yang terjadi setelah usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga data yang dibutuhkan hanya data
first break saja. Gelombang
yang datang setelah first break diabaikan
karena gelombang seismik refraksi merambat paling cepat dibandingkan dengan
gelombang lainnya kecuali pada jarak offset yang relatif dekat sehingga yang
dibutuhkan adalah waktu pertama kali gelombang diterima oleh setiap geophone.
Parameter jarak (offset) dan waktu penjalaran gelombang dihubungkan dengan cepat
rambat gelombang dalam medium. Besarnya kecepatan rambat gelombang tersebut
dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada dalam material yang dikenal
sebagai parameter elastisitas.
Kaitannya
dengan prinsip-prinsip dalam metode seismik, Metode seismik refraksi menerapkan
waktu tiba pertama gelombangdalam perhitungannya. Gelombang P memiliki
kecepatan lebih besar dibandingkan dengan kecepatan gelombang S sehingga waktu
datang gelombang P yang digunakan dalam perhitungan. Gelombang seismik refraksi
yang dapat terekam oleh receiver
pada permukaan bumi hanyalah gelombang seismik refraksi yang merambat pada
batas antar lapisan batuan. Hal ini hanya dapat terjadi jika sudut datang
merupakan sudut kritis atau ketika sudut bias tegak lurus dengan garis normal
(r = 900 sehingga sin r = 1). Dan hal ini sesuai dengan asumsi
diawal bahwa kecepatan lapisan dibawah interface
lebih besar dibandingkan dengan kecepatan di atas interface.
Metode Seismik Refleksi
Metode seismik refleksi
merupakan metode geofisika aktif yang memanfaatkan sumber seismik buatan (dapat
berupa ledakan, pukulan, dll). Setelah gelombang buatan tersebut diberikan,
maka gelombang tersebut akan merambat melalui medium tanah/batuan di bawah
permukaan, dimana perambatan gelombang tersebut akan memenuhi hukum-hukum
elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan maupun pembiasan sebagai
akibat dari adanya perbedaan kecepatan ketika melalui pelapisan medium yang
berbeda. Pada jarak tertentu di permukaan, gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu. Berdasarkan data rekaman tersebut selanjutnya dapat
diperkirakan bentuk lapisan/struktur bawah permukaan.
Bumi
sebagai medium rambat gelombang seismik tersusun dari perlapisan batuan yang
memiliki sifat fisis yang berbeda-beda, terutama sifat fisis densitas batuan
(ρ) dan cepat rambat gelombang (v). Sifat fisis tersebut adalah sifat fisis
yang mempengaruhi refleksivitas seismik. Dengan berdasar konsep tersebut
sehingga dapat dilakukan perkiraan bentuk lapisan/struktur bawah permukaan.
Penerapan konsepnya kemudian disebut sebagai Impedansi Akustik, dimana sebagai
karekteristik akustik suatu batuan dan merupakan perkalian antara densitas dan
cepat rambat gelombang pada medium, yang dinyatakan sebagai :
Apabila terdapat dua
lapisan batuan yang saling berbatasan dan memiliki perbedaan nilai impedansi
akustik, maka refleksi gelombang seismik dapat terjadi pada bidang batas antara
kedua lapisan tersebut. Besar nilai refleksi yang terjadi kemudian dinyatakan
sebagai Koefisien Refleksi :
Skema pemantulan
gelombang seismik pada batas dua medium berbeda nilai AI-nya.
Koefisien refleksi menunjukkan perbandingan
amplitudo (energi) gelombang pantul dan gelombang datang, dimana semakin besar
amplitudo seismik yang terekam maka semakin besar koefisien refleksinya.
Ilustrasi survey
metode seismik.
Dalam penerapannya, metode
seismik refleksi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode
geofisika lainnya. Dengan seismik dapat diketahui dan dipetakan gambaran
kondisi struktur bawah permukaan secara lateral maupun vertikal, dapat digunakan
dalam studi stratigrafi dan beberapa kenampakan pola pengendapan, dapat
digunakan dalam studi petrofisika (porositas, permeabilitas, kompaksi batuan),
hingga memungkinkan untuk mendeteksi langsung keberadaan hidrokarbon (minyak
dan gas bumi). Sehingga metode ini dijadikan sebagai salah satu garda terdepan
dalam eksplorasi minyak dan gas bumi.Namun, keunggulan tersebut juga diimbangi
dengan beberapa kelemahan, mengingat survey seismik refleksi umumnya dilakukan
dalam skala yang besar. Sehingga akan membutuhkan teknologi, biaya, waktu, dan
tenaga yang relatif besar.
Kegiatan survey seismik (eksplorasi) dapat
dikelompokkan dalam tiga serangkaian kegiatan/tahapan utama, yaitu :
1. Akuisisi Data
Seismik
Akuisisi data seismik, tidak lain adalah tahapan pengukuran guna mendapatkan data seismik berkualitas baik di lapangan. Data seismik yang diperoleh dari tahapan ini akan menentukan kualitas hasil tahapan berikutnya. Sehingga, dengan data yang baik akan membawa hasil pengolahan yang baik pula, dan pada akhirnya, dapat dilakukan interpretasi yang akurat, yang menggambarkan kondisi bawah permukaan sebagaimana mestinya.
Akuisisi data seismik, tidak lain adalah tahapan pengukuran guna mendapatkan data seismik berkualitas baik di lapangan. Data seismik yang diperoleh dari tahapan ini akan menentukan kualitas hasil tahapan berikutnya. Sehingga, dengan data yang baik akan membawa hasil pengolahan yang baik pula, dan pada akhirnya, dapat dilakukan interpretasi yang akurat, yang menggambarkan kondisi bawah permukaan sebagaimana mestinya.
Untuk memperoleh data berkualitas baik perlu diperhatikan
pemilihan desain survey dan beberapa faktor terkait. Dalam eksplorasi minyak
dan gas bumi pada khususnya, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan yang
akan mempengaruhi kegiatan survey, termasuk juga kualitas data, yaitu :
- Kedalaman jebakan hidrokarbon yang menjadi target
- Resolusi vertikal
- Kualitas refleksi pada batuan
- Sumber gangguan/noise yang dominan
- Ciri-ciri jebakan hidrokarbon
- Kemiringan target paling curam
- Kemungkinan adanya proses lain yang perlu dilakukan
Medan pengukuran seismik mencakup pengukuran di
darat, di laut, dan di lingkungan transisi. Selain itu, survey seismik juga
dapat dilakukan secara 2 dimensi maupun 3 dimensi. Masing-masing kondisi
tersebut akan memerlukan desain survey dan teknologi yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan dan tujuannya.
Survey seismik
refleksi darat.
Survey seismik
refleksi laut.
2. Pengolahan
Data Seismik
Pengolahan data seismik, pada dasarnya dimaksudkan untuk mengubah data seismik lapangan yang terekam menjadi suatu penampang seismik yang kemudian dapat dilakukan interpretasi darinya. Sedangkan tujuan pengolahan data seismik adalah untuk menghasilkan penampang seismik dengan kualitas signal to noise ratio (S/N) yang baik tanpa mengubah bentuk kenampakan-kenampakan refleksi/pelapisan batuan bawah permukaan, sehingga dapat dilakukan interpretasi keadaan dan bentuk dari struktur pelapisan bawah permukaan bumi seperti kenyataannya. Atau dapat dikatakan bahwa pengolahan data seismik didefinisikan sebagai suatu tahapan untuk meredam noise dan memperkuat sinyal.
Pengolahan data seismik, pada dasarnya dimaksudkan untuk mengubah data seismik lapangan yang terekam menjadi suatu penampang seismik yang kemudian dapat dilakukan interpretasi darinya. Sedangkan tujuan pengolahan data seismik adalah untuk menghasilkan penampang seismik dengan kualitas signal to noise ratio (S/N) yang baik tanpa mengubah bentuk kenampakan-kenampakan refleksi/pelapisan batuan bawah permukaan, sehingga dapat dilakukan interpretasi keadaan dan bentuk dari struktur pelapisan bawah permukaan bumi seperti kenyataannya. Atau dapat dikatakan bahwa pengolahan data seismik didefinisikan sebagai suatu tahapan untuk meredam noise dan memperkuat sinyal.
Proses pengolahan
data, dan data seismik mentah (raw data). (sumber:various)
3. Interpretasi Data Seismik
Dari pengolahan data seismik, hasilnya yang berupa penampang seismik kemudian diinterpretasikan/ditafsirkan. Tujuan interpretasi seismik adalah menggali dan mengolah berbagai informasi-informasi geologi bawah permukaan dari penampang seismik. Pada eksplorasi minyak dan gas bumi, interpretasi ditujukan untuk mengetahui lokasi reservoar hidrokarbon di bawah permukaan.
Dari pengolahan data seismik, hasilnya yang berupa penampang seismik kemudian diinterpretasikan/ditafsirkan. Tujuan interpretasi seismik adalah menggali dan mengolah berbagai informasi-informasi geologi bawah permukaan dari penampang seismik. Pada eksplorasi minyak dan gas bumi, interpretasi ditujukan untuk mengetahui lokasi reservoar hidrokarbon di bawah permukaan.
Pada umumnya, penampang seismik ditampilkan sebagai
penampang waktu (time section), namun dapat juga ditampilkan sebagai
penampang kedalaman (depth section) setelah melalui beberapa tahapan
perhitungan tertentu.
Interpretasi
seismik. (sumber:various)
Keunggulan dan Kelemahan Metode Seismik
Pada seismic ini dikenal ada dua metode, yaitu metode seismic refleksi dan
metode seismic refraksi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain
metode seismic juga terdapat metode – metode lain yang sering digunakan dalam
mengeksplorasi jebakan hidrokarbon, seperti metode geolistrik, geomagnet,
gravitasi dan lain sebagainya. Berikut adalah table perbandingan yang
menunjukkan perbandingan antara kelebihan dan kelemahan dari metode seismik
ini.
Dari dua macam metode seismic yang kita kenal, yaitu
metode seismic bias (refraksi) dan metode seismic pantul (refleksi) kita juga
sdapat membandingkannya yang kita tinjau dari kelemahan dan kelebihan metode
masing – masing. Perbandingan tersebut dapat kita lihat pada TABEL II.
TABEL I
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE SEISMIK
Metode Seismik
|
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Dapat
mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang
relevan, yaitu kecepatan seismik.
|
Banyaknya
data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika diinginkan
data yang baik
|
Dapat
menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukaan
|
Perolehan
data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan metode
geofisika lainnya.
|
Dapat
dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan
pengendapan.
|
Reduksi
dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan komputer mahal dan
ahli-ahli yang banyak.
|
Respon
pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan
konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut
(porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui
dari metode seismik.
|
Peralatan
yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode geofisika
lainnya.
|
Memungkinkan
untuk deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon
|
Deteksi
langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah, tidak dapat
dilakukan.
|
TABEL II
PERBANDINGAN
METODE SEISMIK REFLEKSI DAN
METODE
SEISMIK REFRAKSI
Metode Seismik Refraksi (Bias)
|
Metode Seismik Refleksi (Pantul)
|
||
Keunggulan
|
Kelemahan
|
||
Pengamatan
refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil, sehingga relatif
murah dalam pengambilan datanya
|
Karena
lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra bawah
permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih mahal.
|
||
Prosesing
refraksi relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat
sinyal first berak yang dibaca.
|
Prosesing
seismik refleksi memerluakn komputer yang lebih mahal, dan sistem data base
yang jauh lebih handal.
|
||
Karena
pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model untuk
interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya.
|
Karena
banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap database harus kuat,
diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan interpretasi
membutuhkan personal yang cukup ahli.
|
||
Kelemahan
|
Keunggulan
|
||
Dalam
pengukuran yang regional , Seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih
lebar.
|
Pengukuran
seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil
|
||
Seismik bias hanya bekerja
jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman.
|
Seismik
pantul dapat bekerja bagaimanapun perubahan kecepatan sebagai fungsi
kedalaman
|
||
Seismik
bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing
lapisan memiliki dip dan topografi.
|
Seismik
pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks
|
||
Seismik
bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)
|
Seismik
pantul merekan dan menggunakan semua medan gelombang yang terekam.
|
||
Model yang
dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati.
|
Bawah permukaan
dapat tergambar secara langsung dari data terukur
|
Penerapan Metode Seismik
Metode seismic adalah salah satu metode geofisika yang
dapat digunakan untuk menyelidiki atau memeperkirakan struktur lapisan batuan
bawah permukaan. Metode kerja dari gelombang seismic dilakukan pada batas
batuan yang berbeda (gambar 1 )
Rekaman dari gelombang seismik diplot dalam satu
seismic section ini menggambarkan penampang geologi, tapi masih perlu dilakukan
dengan interprestasi lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar