Rabu, 22 Juni 2016

MAKALAH SEISMOLOGI



MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
“ SEISMOLOGI”


NAMA                 : WAODE MUTMAINNAH
NIM                     : 60400114061
KELAS                : FISIKA A
SEMESTER        : 4

FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
JURUSAN FISIKA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA- GOWA
2016


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah dengan judul SEISMOLOGI. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Individu dalam mata kuliah Pengantar Geofisika.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Makalah  ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini kami telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah dan kami berharap semoga makalah  ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.

Samata-Gowa, 20 Juni  2016


WAODE MUTMAINNAH




BAB II
PEMBAHASAN

           Istilah “seismologi” berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu “seismos”, yang berarti “getaran” atau “goncangan”, dan “logos”, yang berarti “ilmu pengetahuan”. Orang Yunani menyebut “gempa bumi” dengan istilah “seismos tes ges”, yang berarti “Bumi bergoncang atau bergetar”. Karenanya, secara sederhana, seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada Bumi, atau ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.

            Tonggak awal perkembangan seismologi modern dipicu oleh gempa Bumi besar yang terjadi pada 1 November 1755 di Lisboa, Portugal, yang menghancurkan seluruh kota dan memicu tsunami besar. Sejak peristiwa itulah, seismologi semakin dipelajari secara serius, dan terus berkembang di masa modern.

              Meski berhubungan dengan gempa Bumi, seismologi tidak hanya mempelajari gempa. Eksplorasi hidrokarbon (minyak bumi dan gas) juga diawali oleh survei seismik. Untuk keperluan itu, pemicu getaran dibuat manusia (bukan gempa Bumi) dengan menggunakan semacam dinamit, lalu getaran yang dapat diterima beberapa penerima (receiver) disusun sedemikian rupa, sehingga catatan getaran tersebut dapat menggambarkan kondisi bawah tanah.

2.1 Pengertian Seismologi

Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar (Wikipedia).
Pengertian Seismologi itu sendiri sebenarnya adalah studi tentang pembangkit, propagasi, dan perekaman gelombang elastik dalam bumi atau dalam benda angkasa lainnya (Afnimar,2009). Pembangkit yang paling besar dan bersifat merusak adalah gempa bumi. Jadi Seismologi sering diartikan sederhana sebagai ilmu yang mempelajari gempa bumi dan segala aspek yang berurusan dengannya.
Seismologi sendiri merupakan cabang dari Solid earth physics (Fisika Bumi Padat) yang merupakan cabang ilmu geofisika.
Ahmadsains.com Seismologi berasal dari dua kata yaitu seismos yang berarti gempa bumi dan logos yang berarti ilmu sehingga arti dari kata seismologi adalah suatu ilmu yang mempelajari gempa bumi dan getaran tanah lainnya.  Pada saat terjadi gempabumi, dari sumbernya akan memancar gelombang elastik yang menjalar ke segala arah melalui badan dan permukaan bumi, dan bertolak dari sini dapat diketahui keadaan fisik di dalam bumi.  Namun seiring berkembangnya waktu dan teknologi, seismologi tidak hanya khusu mempelajari gempa bumi melainkan adalah seismologi teknik (earthquake engineering), seismologi prospecting, seismologi nuklir, seismologi forcasting. Seismologi sendiri merupakan cabang dari Solid earth physics yang merupakan cabang ilmu geofisika. Sedang geofisika sendiri merupakan cabang dari geosains.

2.2 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah suatu getaran yang terjadi di dalam bumi, Menurut teori tektonik lempeng, bagian luar bumi merupakan kulit yang tersusun oleh lempeng-lempeng tektonik yang saling bergerak. Gempa bumi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 4 jenis, yaitu  :

a.       Gempabumi Vulkanik ( Gunung Api )
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan



b.      Gempabumi Tektonik
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.

c.       Gempabumi Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

d.      Gempabumi Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan.


Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), gempabumi dapat dibedakan atas :
a. Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.
b. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.
c. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.
d. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.
e. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .
f. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .
g. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .

Berdasarkan kedalaman sumber (h), gempabumi digolongkan atas :
a. Gempabumi dalam h > 300 Km .
b. Gempabumi menengah 80 < h < 300 Km .
c. Gempabumi dangkal h < 80 Km .

2.3 Sumber Gempabumi
Akibat pergerakan lempeng maka di sekitar perbatasan lempeng akan terakumulasi energi, dan jika lapisan batuan telah tidak mampu manahannya maka energi akan terlepas yang menyebabkan terjadinya patahan ataupun deformasi pada lapisan kerak bumi dan terjadilah gempabumi tektonik. Disamping itu akibat adanya pergerakan lempeng tadi terjadi patahan (sesar) pada lapisan bagian atas kerak bumi yang merupakan pembangkit kedua terjadinya gempabumi tektonik. Berikut adalah tiga jalur utama gempabumi yang merupakan batas pertemuan dari beberapa lempeng tektonik aktif: 
 
 
 
1.      Jalur Gempabumi Sirkum Pasifik 
Jalur ini dimulai dari Cardilleras de los Andes (Chili, Equador dan Caribia), Amerika Tengah, Mexico, California British Columbia, Alaska, Alaution Islands, Kamchatka, Jepang, Taiwan, Filipina, Indonesia, Polynesia dan berakhir di New Zealand.

2.      Jalur Gempabumi Mediteran atau Trans Asiatic
Jalur ini dimulai dari Azores, Mediteran (Maroko, Portugal, Italia, Balkan, Rumania), Turki, Kaukasus, Irak, Iran, Afghanistan, Himalaya, Burma, Indonesia (Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, dan Laut Banda) dan akhirnya bertemu dengan jalur Sirkum Pasifik di daerah Maluku

3.      Jalur Gempabumi Mid-Atlantic
Jalur ini mengikuti Mid-Atlantic Ridge yaitu Spitsbergen, Iceland dan Atlantik selatan.

Sebanyak 80 % dari gempa di dunia, terjadi di jalur Sirkum Pasifik yang sering disebut sebagai Ring of Fire karena juga merupakan jalur Vulkanik. Sedangkan pada jalur Mediteran terdapat 15 % gempa dan sisanya sebanyak 5 % tersebar di Mid Atlantic dan tempat-tempat lainnya.

Catatan-catatan tentang Seismologi :
-       #   Memerlukan berbagai disiplin ilmu, menghubungkan fisika dengan ilmu geosains lainnya (geologi, geografi, geodesi). Juga didukung dengan ilmu penunjang yang lain seperti matematika dan statistika.
-   #   Ilmu yang internasional dan masih sangat muda (muncul pada paruh kedua abad 19). Seismologi berkembang dengan munculnya teori elastisitas oleh Cauchy dan Poisson sebagai teori dasarnya pada pertengahan abad 19.

2.4 Pembagian Seismologi
1.       Seismologi Observasi (Observational Seismology), meliputi :
-          Pendeteksian dan perekaman gempa-gempa yang terjadi di permukaan bumi (Microseismology)
-          Mengkatalog gempa-gempa
-          Mengamati efek-efek dari gempa yang terjadi (Macroseismology)
2.       Seismologi Teknik (Engineering Seismology), meliputi :
-          Estimasi bencana seismik dan resikonya
-          Perancangan bangunan-bangunan tahan gempa
3.       Seismologi Fisis (Physical Seismology), meliputi :
-          Studi tentang sifat-sifat interior bumi
-          Studi tentang karakteristik fisika dari sumber-sumber gempa
4.       Seismologi Eksplorasi (Explorational Seismology), meliputi :
-          Penerapan metode-metode seismik dalam pencarian sumber daya alam
Di Indonesia, bidang Seismologi banyak dikerjakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memiliki tupoksi dalam pengamatan (observasi) gempa bumi dan tsunami. BMKG juga memiliki bidang Seismologi Teknik yang melakukan kerja sama dengan banyak pihak dalam pemberian data guna mendukung perancangan konstruksi tahan gempa.
Seismologi pada mulanya merupakan ilmu yang mempelajari tentang gempabumi, tetapi karena perkembangan dari pengetahuan dan teknologi, seismologi telah tumbuh menjadi sangat luas dengan bertambahnya beberapa cabang lain. (Dimas Salomo – Taruna BMKG)








DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012. Geonline  PENGENALAN SEISMOLOGI.htm www.google.com (diakses pada tanggal 20 Juni 2016).
Anonim.2015. PENGERTIAN SEISMOLOGI - Science.htm www.google.com (diakses pada tanggal 20 Juni 2016).
Anonim.2016. Seismologi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm www.google.com (diakses pada tanggal 20 Juni 2016).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar