Selasa, 21 Juni 2016

MAKALAH BUMI



MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
“ BUMI ”

NAMA                 : WAODE MUTMAINNAH
NIM                     : 60400114061
KELAS                : FISIKA A
SEMESTER        : 4

FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
JURUSAN FISIKA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA- GOWA
2016-2017


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah dengan judul BUMI. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Individu dalam mata kuliah Pengantar Geofisika.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Makalah  ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini kami telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah dan kami berharap semoga makalah  ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.

Samata-Gowa, 4 April  2016


WAODE MUTMAINNAH




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari matahri yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian tata surya. Jarak dari matahari 149.600.000 km , usia 4,543E9 tahun, radius rata-rata 6.371 km, gravitasi 9,807 m/s2, luas 510.100.000 km2, dan luar permukaan 510.100.000 km2. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau planet biru. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul dipermukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman didaratan. Sifat,fisik geologi, dan orbit bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.Litosfer bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik yang mengalami pergerakan diseluruh permukaan bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antarktika dan es laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global. Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer.
2.2 Bentuk bumi
 
Awan stratokumulus di atas Pasifik, dilihat dari orbit.
Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa. Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub. Karena hal ini, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau sekitar 2 kilometer lebih jauh jika dibandingkan dengan Gunung Everest. Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira setara dengan 40.000 km /π, karena satuan meter pada awalnya dihitung sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Paris, Perancis.
Topografi Bumi mengalami deviasi dari bentuk sferoid ideal, meskipun dalam skala global deviasi ini tergolong kecil: Bumi memiliki tingkat toleransi sekitar 584, atau 0,17% dari sferoid sempurna, lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat toleransi pada bola biliar (0,22%). Deviasi tertinggi dan terendah pada permukaan Bumi terdapat di Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena adanya tonjolan khatulistiwa, lokasi di permukaan Bumi yang berada paling jauh dari pusat Bumi adalah puncak Chimborazo di Ekuador dan Huascarán di Peru.
Komposisi kimia kerak Bumi[43]

Senyawa
Rumus
Komposisi

Daratan
Lautan

SiO2
60.2%
48.6%

Al2O3
15.2%
16.5%

CaO
5.5%
12.3%

MgO
3.1%
6.8%

FeO
3.8%
6.2%

Na2O
3.0%
2.6%

K2O
2.8%
0.4%

Fe2O3
2.5%
2.3%

H2O
1.4%
1.1%

CO2
1.2%
1.4%

TiO2
0.7%
1.4%

P2O5
0.2%
0.3%

Total
99.6%
99.9%

Massa Bumi adalah sekitar 5,98×1024 kg. Komposisi Bumi sebagian besarnya terdiri dari besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), belerang (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), dan aluminium (1,4%); sisanya terdiri dari unsur-unsur lainnya (1,2%). Akibat segregasi massa, bagian inti Bumi diyakini mengandung besi (88,8%), dan sejumlah kecil nikel (5,8%), belerang (4,5%), dan kurang dari 1% unsur-unsur lainnya.
Ahli geokimia F. W. Clarke menghitung lebih dari 47% kerak Bumi mengandung oksigen. Konstituen batuan yang umumnya terdapat pada kerak Bumi hampir semuanya merupakan senyawa oksida; klorin, belerang, dan fluor adalah tiga pengecualian, dan jumlah total kandungan unsur ini dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida utama yang terkandung dalam kerak Bumi adalah silika, alumina, besi oksida, kapur, magnesia, kalium, dan soda. Silika pada umumnya berfungsi sebagai asam, yang membentuk silikat, dan mineral paling umum yang terdapat pada batuan beku adalah senyawa ini. Berdasarkan analisisnya terhadap 1.672 jenis batuan di kerak Bumi, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% kerak Bumi terdiri dari 11 oksida (lihat tabel di sebelah kanan).
2.3 Struktur dalam
Interior Bumi, seperti halnya planet kebumian lainnya, dibagi menjadi sejumlah lapisan menurut kandungan fisika atau kimianya (reologi). Namun, tidak seperti planet kebumian lainnya, Bumi memiliki inti luar dan inti dalam yang berbeda. Lapisan luar Bumi secara kimiawi berupa kerak padat silikat yang diselimuti oleh mantel viskose padat. Kerak Bumi dipisahkan dari mantel oleh diskontinuitas Mohorovičić, dengan ketebalan kerak yang bervariasi; ketebalan rata-ratanya adalah 6 km di bawah lautan dan 30-50 km di bawah daratan. Kerak Bumi, serta bagian kaku dan dingin di puncak mantel atas, secara kolektif dikenal dengan litosfer, dan pada lapisan inilah tektonika lempeng terjadi. Di bawah litosfer terdapat astenosfer, lapisan dengan tingkat viskositas yang relatif rendah dan menjadi tempat melekat bagi litosfer. Perubahan penting struktur kristal di dalam mantel terjadi pada kedalaman 410 dan 660 km di bawah permukaan Bumi, yang juga mencakup zona transisi yang memisahkan mantel atas dengan mantel bawah. Di bawah mantel, terdapat fluida inti luar dengan viskositas yang sangat rendah di atas inti dalam. Inti dalam Bumi mengalami perputaran dengan kecepatan sudut yang sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan bagian planet lainnya, sekitar 0,1-0,5° per tahun.
Lapisan geologi Bumi


Penampang Bumi dari inti ke eksosfer.
Kedalaman[49]
km
Lapisan komponen
Kepadatan
g/cm3

0–60
Litosfer[catatan 8]

0–35
2.2–2.9

35–60
Mantel atas
3.4–4.4

35–2890
Mantel
3.4–5.6

100–700
Astenosfer

2890–5100
Inti luar
9.9–12.2

5100–6378
Inti dalam
12.8–13.1

·         Panas
Panas dalam Bumi berasal dari perpaduan antara panas endapan dari akresi planet (sekitar 20%) dan panas yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif (80%). Isotop penghasil panas utama Bumi adalah kalium-40, uranium-238, uranium-235, dan torium-232. Di pusat Bumi, suhu bisa mencapai 6,000 °C (10,830 °F), dan tekanannya mencapai 360 GPa. Karena sebagian besar panas Bumi dihasilkan oleh peluruhan radioaktif, para ilmuwan percaya bahwa pada awal sejarah Bumi, sebelum isotop dengan usia pendek terkuras habis, produksi panas Bumi yang dihasilkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan saat ini. Panas yang dihasilkan pada masa itu diperkirakan dua kali lebih besar daripada saat ini, kira-kira 3 miliar tahun yang lalu, dan hal tersebut akan meningkatkan gradien suhu di dalam Bumi, meningkatkan tingkat konveksi mantel dan tektonik lempeng, serta memungkinkan pembentukan batuan beku seperti komatiites, yang tidak bisa terbentuk pada masa kini.
Isotop utama penghasil panas Bumi saat ini
Isotop
Pelepasan panas
W/kg isotop
Paruh hidup

tahun
Konsentrasi mantel rata-rata
kg isotop/kg mantel
Pelepasan panas
W/kg mantel
238U
9.46 × 10−5
4.47 × 109
30.8 × 10−9
2.91 × 10−12
235U
5.69 × 10−4
7.04 × 108
0.22 × 10−9
1.25 × 10−13
232Th
2.64 × 10−5
1.40 × 1010
124 × 10−9
3.27 × 10−12
40K
2.92 × 10−5
1.25 × 109
36.9 × 10−9
1.08 × 10−12
Rata-rata pelepasan panas Bumi adalah 87 mW m−2, dan 4.42 × 1013 W untuk panas global. Sebagian energi panas di dalam inti Bumi diangkut menuju kerak oleh bulu mantel; bentuk konveksi yang terdiri dari batuan bersuhu tinggi yang mengalir ke atas. Bulu mantel ini mampu menghasilkan bintik panas dan basal banjir. Panas Bumi yang selebihnya dilepaskan melalui lempeng tektonik oleh mantel yang terhubung dengan punggung tengah samudra. Pelepasan panas terakhir dilakukan melalui konduksi litosfer, yang umumnya terjadi di samudra karena kerak di sana jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan kerak benua.

2.4 Lempeng Tektonik

Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid). Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik.
Lempeng Tektonik
Pasifik
Arab
Amerika Utara
Philipina
Eurasia
Fiji
Afrika
Juan de Fuka
Antartika
Karibia
Indo-Australia
Kokos
Amerika Selatan
Nazka


Skotia

2.5 Permukaan bumi
Permukaan bumi adalah lapisan terluar dari bumi, termasuk tanah yang kita pijak ini merupakan bagian dari permukaan bumi. Permukaan bumi ini tidak rata, ada yang tinggi dan ada yang rendah. ada daratan dan ada sebaran air. Daratan adalah permukaan bumi yang tidak digenangi air. Di wilayah daratan terdiri dari gunung bukit, dataran rendah, dataran tinggi, dan lembah. Sebaran air adalah kebalikan dari pengertian daratan yaitu permukaan bumi yang digenangi air. Sebaran air terdiri dari sungai, danau, rawa, laut,selat,teluk, samudra, dan palung.
              Permukaan Bumi bervariasi dari tempat ke tempat. Sekitar 70,8% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan terdapat banyak landas benua di bawah permukaan laut. Luas permukaan Bumi yang ditutupi oleh air setara dengan 361,132 km2 (139,43 juta sq mi). Permukaan Bumi yang terendam memiliki bentang pegunungan, termasuk rangkaian punggung tengah samudra dan gunung api bawah laut, bentang lainnya adalah palung laut, lembah bawah laut, dataran tinggi samudra, dan dataran abisal. Sisanya, 29,2% (148,94 km2 atau 57,51 juta sq mi) permukaan Bumi dilingkupi oleh daratan, yang terdiri dari pegunungan, padang gurun, dataran tinggi, pesisir, dan geomorfologi lainnya.
            Permukaan Bumi mengalami pembentukan kembali pada periode waktu geologi karena aktivitas tektonik dan erosi. Permukaan Bumi yang terbentuk atau mengalami deformasi akibat tektonika lempeng merupakan permukaan yang mengalami pelapukan oleh curah hujan, siklus termal, dan pengaruh kimia. Glasiasi, erosi pantai, pembentukan terumbu karang, dan tubrukan meteorit besar merupakan beberapa peristiwa yang memicu pembentukan kembali lanskap permukaan Bumi.
Kerak benua terdiri dari material dengan kepadatan rendah seperti batuan beku granit dan andesit. Batuan dengan persentase kecil adalah basal, batuan vulkanik padat yang merupakan konstituen utama lantai samudra. Batuan sedimen terbentuk dari akumulasi sedimen yang terpadatkan. Hampir 75% permukaan benua ditutupi oleh batuan sedimen, meskipun batuan itu sendiri hanya membentuk 5% bagian kerak Bumi. Batuan ketiga yang paling umum terdapat di permukaan Bumi adalah batuan metamorf, yang terbentuk dari transformasi batuan yang sudah ada akibat tekanan tinggi, suhu tinggi, atau keduanya. Mineral silikat yang ketersediaannya paling melimpah di permukaan Bumi adalah kuarsa, feldspar, amfibol, mika, piroksen, dan olivin. Sedangkan mineral karbonat paling umum adalah kalsit (ditemukan pada batu kapur dan dolomit).

2.6  Lapisan Bumi dan Penjelasannya

.

Lapisan-lapisan Bumi

Lapisan Bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut bumi (mantle), dan inti bumi (core). Secara struktur, susunan ini mirip dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan kuningnya sebagai inti bumi. Berikut ini penjelasan masing-masing lapisan bumi tersebut:

1. Lapisan Kerak Bumi (crush)

Lapisan bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit bumi, yaitu lapisan yang tersusun dari batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan sedimen.. Ketebalan rata-rata lapisan kerak bumi adalah 32 km. Lapisan yang paling tebal berada di bawah benua, yaitu mencapai 65 km. Sedangkan lapisan paling tipis berada di bawah samudera yang ketebalannya hanya 8 km. Permukaannya dicirikan oleh adanya pegunungan, dataran yang sangat luas dan datar, serta palung laut. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celsius.
Kerak bumi adalah lapisan yang selalu bergerak. Pada zaman dahulu kala, seluruh daratan di bumi membentuk suatu massa daratan yang sangat luas sehingga hewan-hewan dapat menjelajah dengan bebas. Namun massa daratan yang sangat luas itu kemudian terpecah dan pecahan-pecahannya mengapung membentuk lembaran-lembaran yang disebut lempeng. Menurut ilmu lempeng tektonik, bumi terdiri dari 16 lempeng besar dan beberapa lempeng kecil yang membentuk benua maupun samudera. Lempeng ini sangat aktif bergerak sedikitnya 10 cm/tahun.. Mereka membuat tanah bergetar dan gunung berapi meletus serta membentuk barisan pegunungan raksasa sewaktu bertumbukan.

                                                  Gambar Lempengan Bumi

2. Lapisan Selimut Bumi (mantle)

Lapisan bumi selanjutnya adalah selimut bumi yang terletak tepat dibawah kerak bumi. Lapisan ini disebut juga dengan selubung bumi dengan ketebalan mencapai 2.900 km. Bagian atas dari lapisan ini merupakan lapisan batuan padat dan di bagian bawah merupakan lapisan batuan yang likuid (cair-cair padat). Suhu di lapisan ini dapat mencapai 3000 derajat Celsius. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bagian dalam Bumi. Selimut Bumi ini terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  • Litosfer: Litosfer adalah lapisan paling luar dari selimut bumi dengan ketebalan mencapai 50-100 km. Lapisan ini tersusun dari bahan-bahan padat terutama batuan. Litosfer memiliki 2 lapisan utama, yaitu lapisan sima (silisium dan magnesium) serta lapisan sial (silisium dan aluminium).
  • Astenosfer: Astenosfer adalah lapisan yang berada di bawah lapisan litosfer. Lapisan ini memiliki ketebalan antara 100 sampai 400 km. Disinilah diduga tempat formasi magma terbentuk.
  • Mesosfer: Mesosfer adalah lapisan yang memiliki ketebalan 2.400-2.700 km dan berada di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini sebagian besar terususun dari campuran besi dan batuan basa.

3. Lapisan Inti Bumi (core)

Lapisan bumi yang terakhir adalah inti bumi (core) yang terletak dibawah selimut bumi atau tepat ditengah bumi. Lapisan yang memiliki ketebalan 3.500 km ini menjadi lapisan yang paling dalam dari bumi. Lapisan ini sangat padat dan menjadi pusat massa dari bumi. Di lapisan ini pula gravitasi dan aktivitas magnetik bumi dibangkitkan. Kandungan terbesar dalam inti bumi adalah besi dan nikel. Tekanan dalam inti bumi sangat besar dan suhunya mencapai 6000 derajat Celsius. Lapisan ini terbagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti dalam (inner core). Inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.000 km dan memiliki suhu mencapai 3.800 derajat celsius. Lapisan ini sebagian besar tersusun atas besi cair. Sedangkan, lapisan inti dalam adalah lapisan yang menjadi pusat bumi. Bentuknya seperti bola dengan diameter 2.700 km dan memiliki suhu 6000 derajat celsius. Bahan utama penyusun lapisan ini adalah besi dan nikel.
Empat macam susunan kimia yang terdapat di Bumi
A.HIDROSFER
                Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti air dan shaire yang berarti lapisan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hidrosfer merupakan tubuh air atau lapisan air yang menyelimuti bumi, baik yang berbentuk cair, salju, maupun es. Air merupakan sumber kehidupan utama bagi manusia. Tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang berada di perairan darat maupun air yang berada di perairan laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi kita disebut hidrosfer. Lapisan air tersebut menutupi permukaan bumi dan membentuk sungai, danau, rawa, awan, maupun uap air. Dengan bantuan sinar matahari, air selalu mengalami sirkulasi sehingga jumlahnya di bumi relatif tetap.
B.ATMOSFER
Pengertian Atmosfer adalah selimut gas yang menyelubungi sebuah planet, khususnya planet bumi. Atmosfer megelilingi sebuah planet dengan lapisan yang sangat tebal, bahkan jaraknya sampai ribuan kilometer dari planet tersebut ke atas atau ke luar angkasa. Setiap planet mempunyai atmosfer yang berbeda-beda. Planet bumi sendiri memiliki atmosfer dengan ketebalan kurang lebih sekitar 1000 kilo meter dari permukaan bumi. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam gas. Gas tersebut yaitu nitrogen (sebesar 78%), oksigen (sebesar 21%), argon (sebesar 0,9%), karbondioksida ( sebesar 0,03%) dan uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen, kalium serta ozon (sebesar 0,07%).
Lapisan-lapisan atmosfer
Lapisan-lapisan atmosfer secara umum
1. Troposfer adalah, Lapisan ini masih memungkinkan manusia untuk bernafas secara bebas. Di lapisan ini fenomena cuaca dan iklim terjadi. Lapisan ini juga merupakan lapisan atmosfer yang terdapat atau mengandung uap air dan karbondioksida terbanyak jika dibandingkan dengan lapisan yang lainnya.
Lapisan ini terdiri dari lapisan:
  • Lapisan planetair 0 – 1 km.
  • Lapisan Konveksi 1 – 8 km.
  • Lapisan tropopause 8 – 12 km.
  • Di lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti dan merupakan lapisan pembatas dengan lapisan stratosfer.
2. Stratosfer adalah, lapisan ini mempunyai suhu lebih dingin dan ditempati oleh lapisan ozon, lapisan ini berfungsi sebagai tirai pelindung dari radiasi ultraviolet yang sangat membahayakan, yang bersumber atau berasal dari matahari. Lapisan ozon inilah yang akan rusak jika manusia malakukan aktivitas dengan menggunakan bahan kimia.
Lapisan ini terdiri dari lapisan:
  • Lapisan isotherm.
  • Lapisan panas.
  • Lapisan campuran atas.
3. Mesosfer adalah, lapisan ini terletak di atas lapisan Stratosfer pada ketinggian 50 km ssampai dengan 75 km. Seperti pada lapisan troposfer, di lapisan ini juga terjadi penurunan suhu setiap bertambahnya ketinggian. Tapi, penurunan suhu di lapisan ini yaitu 0,4°C setiap bertambahnya ketinggian 100 meter. Pada Mesosfer permukaan, suhu berkisar antara  10°C, sedangkan di puncaknya bersuhu -120°C. Di lapisan inilah sebagian besar meteor terbakar dan terurai.
Ciri – ciri :
  • Ketinggian lapisan ini diperkirakan antara 50 km sampai 80 km, di atas permukaan la.ut
  • Di lapisan ini suhu udara tidak stabil pada bagian bawah suhu udara tinggi , Akan tetapi semakin naik menjadi semakin menurun ke minimum (-140°C) setelah mendekati lapisan mesopause.
Mesopause yaitu batas antara lapisan Mesosfer dan juga lapisan Thermosfer yang memiliki suhu sekitar -100°C.
4. Termosfer (ionosfer) adalah, Lapisan termosfer ini disebut juga dengan lapisan ionosfer. Pada lapisan ini terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan atau refleksi gelombang radio, baik itu gelombang panjang maupun gelombang pendek.
Ciri – cirinya :
  • Di lapisan ini terjadi ionisasi  atom-atom udara oleh radiasi sinar X dan juga sinar utraviolet yang dipancarkan oleh sinar matahari.
  • Lapisan ini berada pada ketinggian antar 80 km sampai dengan 375 km.
5. Eksosfer adalah, pada lapisan ini terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini juga merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai dengan ketinggian 3.150 kilo meter dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut juga dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangatlah berbahaya, sebab merupakan tempat terjadi kehancuran meteor atau benda dari angkasa.
Ciri – cirinya:
  • Lapisan ini berada di ketinggian antara  500 km s/d 1000 km.
  • Pada lapisan eksosfer ini suhunya bisa mencapai 2.200° C.
  • Dan merupakan lapisan terluar dari atmosfer.
C.LITOSFER
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan, lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 2200 km.

  • Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
  • Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
  • Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
D.BIOSFER
Biosfer adalah biosfer sendiri berasal dari 2 (dua) kata diantaranya kata “bios” yang artinya hidup dan kata “sphaira” yang artinya Lapisan. Jika diartikan secara etimologis, biosfer yaitu lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali oleh makhluk hidup. Untuk kelangsungan hidupnya setiap makhluk hidup yang ada di bumi membutuhkan tempat untuk ditinggali dan tempat untuk hidup inilah yang dinamakan dengan Biosfer. Definisi lain biosfer yaitu bagian luar bumi yang mencangkup daratan, air dan udara yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup dan proses biotik berlangsung.
Biosfer merupakan suatu sistem ekologis global yang menyatukan semua makhluk hidup termasuk hubungan antara mereka seperti interaksi dengan unsur litosfer, hidosfer maupun atmosfer bumi. Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya tempat yang diketaui dapat mendukung unsur kehidupan atau dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing pada biosfer untuk kelangsungan hidupnya dengan caranya masing-masing. Tempat untuk hidup disebut dengan Habitat, makhluk hidup seperti manausia, hewan dan tumbuh-tumbuhan mempunyai tempat masing-masing untuk kelangsungan hidupnya dalam kondisi tertentu pada lapisan bumi. Contoh biosfer yaitu Planet Bumi, seperti penjelasan diatas tadi bahwa sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya tempat yang mendukung unsur kehidupan atau tempat yang dapat di tinggali oleh makhluk hidup.
Ayat yang berhubungan dengan materi geofisika “BUMI” adalah sebagai berikut:
(az Zumar :27)




“Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha kaya lagi Maha Terpuji. “(Luqman :26)







DAFTAR PUSTAKA
www.google.com bumi.html (diakses pada tanggal 3 April 2016).
www.google.com lapisan bumi.html (diakses pada tanggal 4 April 2016).
www.google.com Artikel struktur bumi.html (diakses pada tanggal 4 April 2016).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar