MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
“ BUMI ”
NAMA :
WAODE MUTMAINNAH
NIM : 60400114061
KELAS :
FISIKA A
SEMESTER :
4
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
JURUSAN FISIKA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2016-2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaiakan makalah dengan judul BUMI. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas Individu dalam mata kuliah Pengantar Geofisika.
Atas
bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah
ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien
dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh
bantuan dari berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini kami telah berusaha dengan
segenap kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran
agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah dan kami berharap
semoga makalah ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Amin.
Samata-Gowa, 4 April
2016
WAODE
MUTMAINNAH
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bumi
Bumi
adalah planet ketiga dari matahri yang merupakan planet terpadat dan terbesar
kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi juga merupakan planet
terbesar dari empat planet kebumian tata surya. Jarak dari matahari 149.600.000
km , usia 4,543E9 tahun, radius rata-rata 6.371 km, gravitasi 9,807 m/s2,
luas 510.100.000 km2, dan luar permukaan 510.100.000 km2.
Bumi terkadang disebut dengan dunia atau planet biru. Bumi terbentuk sekitar
4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul dipermukaannya pada miliar
tahun pertama. Biosfer bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan
kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan
organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet bumi
menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis
untuk berkembang biak dengan aman didaratan. Sifat,fisik geologi, dan orbit
bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.Litosfer bumi terbagi
menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik yang mengalami pergerakan
diseluruh permukaan bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan bumi
ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki
banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup
es; es padat di lapisan es
Antarktika dan es laut
di paket es kutub.
Interior Bumi
masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri
dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan
lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.
Bumi
berinteraksi secara gravitasi dengan objek
lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan.
Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya
sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada
sumbunya miring 23,4°
dari serenjang bidang orbit,
yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan
adalah satu-satunya satelit alami
Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi
gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu,
dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.Bumi adalah tempat tinggal bagi
jutaan makhluk hidup,
termasuk manusia.Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap
penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global. Wilayah Bumi
yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi
satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer.
2.2 Bentuk bumi
Awan stratokumulus di atas Pasifik, dilihat dari
orbit.
Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat,
bola yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub
sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa.
Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43 km
(kilometer) lebih besar dari diameter kutub
ke kutub. Karena hal ini, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi adalah
gunung api Chimborazo di Ekuador, yang
berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau sekitar 2 kilometer lebih jauh
jika dibandingkan dengan Gunung Everest. Diameter rata-rata bulatan Bumi
adalah 12.742 km, atau kira-kira setara dengan 40.000 km /π, karena satuan meter pada awalnya
dihitung sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara
melewati Paris, Perancis.
Topografi Bumi
mengalami deviasi dari bentuk sferoid ideal, meskipun dalam skala global
deviasi ini tergolong kecil: Bumi memiliki tingkat toleransi sekitar 584,
atau 0,17% dari sferoid
sempurna, lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat toleransi pada bola biliar
(0,22%). Deviasi tertinggi dan terendah pada permukaan Bumi terdapat di Gunung
Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung
Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena adanya tonjolan
khatulistiwa, lokasi di permukaan Bumi yang berada paling jauh dari pusat Bumi
adalah puncak Chimborazo di Ekuador dan Huascarán
di Peru.
Komposisi
kimia kerak Bumi[43]
|
|
Senyawa
|
Rumus
|
Komposisi
|
|
Daratan
|
Lautan
|
|
|
SiO2
|
60.2%
|
48.6%
|
|
|
Al2O3
|
15.2%
|
16.5%
|
|
|
CaO
|
5.5%
|
12.3%
|
|
|
MgO
|
3.1%
|
6.8%
|
|
|
FeO
|
3.8%
|
6.2%
|
|
|
Na2O
|
3.0%
|
2.6%
|
|
|
K2O
|
2.8%
|
0.4%
|
|
|
Fe2O3
|
2.5%
|
2.3%
|
|
|
H2O
|
1.4%
|
1.1%
|
|
|
CO2
|
1.2%
|
1.4%
|
|
|
TiO2
|
0.7%
|
1.4%
|
|
|
P2O5
|
0.2%
|
0.3%
|
|
Total
|
99.6%
|
99.9%
|
|
Massa Bumi adalah sekitar 5,98×1024 kg. Komposisi
Bumi sebagian besarnya terdiri dari besi (32,1%), oksigen
(30,1%), silikon
(15,1%), magnesium
(13,9%), belerang
(2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), dan
aluminium
(1,4%); sisanya terdiri dari unsur-unsur lainnya (1,2%). Akibat segregasi massa, bagian inti Bumi diyakini
mengandung besi (88,8%), dan sejumlah kecil nikel (5,8%), belerang (4,5%), dan
kurang dari 1% unsur-unsur lainnya.
Ahli geokimia F. W. Clarke menghitung lebih dari 47% kerak Bumi
mengandung oksigen. Konstituen batuan yang umumnya terdapat pada kerak Bumi
hampir semuanya merupakan senyawa oksida; klorin, belerang, dan fluor adalah tiga
pengecualian, dan jumlah total kandungan unsur ini dalam batuan biasanya kurang
dari 1%. Oksida utama yang terkandung dalam kerak Bumi adalah silika, alumina,
besi oksida, kapur, magnesia, kalium, dan soda. Silika pada umumnya berfungsi
sebagai asam,
yang membentuk silikat, dan mineral paling umum yang terdapat pada batuan beku
adalah senyawa ini. Berdasarkan analisisnya terhadap 1.672 jenis batuan di
kerak Bumi, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% kerak Bumi terdiri dari 11 oksida
(lihat tabel di sebelah kanan).
2.3 Struktur dalam
Interior Bumi, seperti halnya planet kebumian lainnya,
dibagi menjadi sejumlah lapisan menurut kandungan fisika
atau kimianya (reologi).
Namun, tidak seperti planet kebumian lainnya, Bumi memiliki inti luar dan inti
dalam yang berbeda. Lapisan luar Bumi secara kimiawi berupa kerak padat silikat
yang diselimuti oleh mantel viskose padat. Kerak Bumi dipisahkan dari mantel oleh diskontinuitas Mohorovičić, dengan
ketebalan kerak yang bervariasi; ketebalan rata-ratanya adalah 6 km
di bawah lautan dan 30-50 km di bawah daratan. Kerak Bumi, serta bagian
kaku dan dingin di puncak mantel atas, secara kolektif dikenal dengan litosfer,
dan pada lapisan inilah tektonika
lempeng terjadi. Di bawah litosfer terdapat astenosfer,
lapisan dengan tingkat viskositas yang relatif rendah dan menjadi tempat
melekat bagi litosfer. Perubahan penting struktur kristal di dalam mantel
terjadi pada kedalaman 410 dan 660 km
di bawah permukaan Bumi, yang juga mencakup zona transisi yang memisahkan mantel atas dengan
mantel bawah. Di bawah mantel, terdapat fluida inti luar dengan
viskositas yang sangat rendah di atas inti dalam.
Inti dalam Bumi mengalami perputaran dengan kecepatan sudut yang
sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan bagian planet lainnya, sekitar
0,1-0,5° per tahun.
|
|
Penampang Bumi dari inti ke eksosfer.
|
|
Lapisan
komponen
|
Kepadatan
g/cm3
|
|
0–60
|
|
—
|
|
0–35
|
|
2.2–2.9
|
|
35–60
|
Mantel atas
|
3.4–4.4
|
|
35–2890
|
Mantel
|
3.4–5.6
|
|
100–700
|
Astenosfer
|
—
|
|
2890–5100
|
Inti luar
|
9.9–12.2
|
|
5100–6378
|
Inti dalam
|
12.8–13.1
|
|
·
Panas
Panas dalam Bumi
berasal dari perpaduan antara panas endapan
dari akresi planet (sekitar 20%) dan panas yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif (80%). Isotop penghasil
panas utama Bumi adalah kalium-40, uranium-238, uranium-235, dan torium-232.
Di pusat Bumi, suhu bisa mencapai 6,000 °C (10,830 °F), dan
tekanannya mencapai 360 GPa. Karena sebagian besar panas Bumi dihasilkan oleh
peluruhan radioaktif, para ilmuwan percaya bahwa pada awal sejarah Bumi,
sebelum isotop dengan usia pendek terkuras habis, produksi panas Bumi yang
dihasilkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan saat ini. Panas yang
dihasilkan pada masa itu diperkirakan dua kali lebih besar daripada saat ini,
kira-kira 3 miliar tahun yang lalu, dan hal tersebut akan meningkatkan gradien
suhu di dalam Bumi, meningkatkan tingkat konveksi mantel dan
tektonik lempeng, serta memungkinkan pembentukan batuan beku
seperti komatiites, yang tidak bisa terbentuk pada
masa kini.
Isotop utama penghasil panas Bumi saat ini
|
Isotop
|
Pelepasan panas
W/kg
isotop
|
Paruh hidup
tahun
|
Konsentrasi mantel rata-rata
kg isotop/kg mantel
|
Pelepasan panas
W/kg mantel
|
238U
|
9.46 × 10−5
|
4.47 × 109
|
30.8 × 10−9
|
2.91 × 10−12
|
235U
|
5.69 × 10−4
|
7.04 × 108
|
0.22 × 10−9
|
1.25 × 10−13
|
232Th
|
2.64 × 10−5
|
1.40 × 1010
|
124 × 10−9
|
3.27 × 10−12
|
40K
|
2.92 × 10−5
|
1.25 × 109
|
36.9 × 10−9
|
1.08 × 10−12
|
Rata-rata pelepasan panas Bumi adalah 87 mW m−2, dan 4.42 × 1013
W untuk panas global. Sebagian energi panas di dalam inti Bumi diangkut menuju
kerak oleh bulu mantel; bentuk
konveksi yang terdiri dari batuan bersuhu tinggi yang mengalir ke atas. Bulu
mantel ini mampu menghasilkan bintik panas
dan basal banjir. Panas Bumi
yang selebihnya dilepaskan melalui lempeng tektonik oleh mantel yang terhubung
dengan punggung tengah samudra. Pelepasan panas
terakhir dilakukan melalui konduksi litosfer,
yang umumnya terjadi di samudra karena kerak di sana jauh lebih tipis jika
dibandingkan dengan kerak benua.
2.4 Lempeng Tektonik
Menurut teori Lempeng Tektonik,
lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang
masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi
secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng
Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil
menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan
meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua,
dan samudra.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak
benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic
crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle).
Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer.
Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada
kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik)
lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).Di bawah
litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer.
Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di
lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid). Litosfer terpecah
ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan
lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan
lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik.
Lempeng Tektonik
|
Pasifik
|
Arab
|
Amerika Utara
|
Philipina
|
Eurasia
|
Fiji
|
Afrika
|
Juan de Fuka
|
Antartika
|
Karibia
|
Indo-Australia
|
Kokos
|
Amerika Selatan
|
Nazka
|
|
Skotia
|
2.5
Permukaan bumi
Permukaan bumi adalah lapisan
terluar dari bumi, termasuk tanah yang kita pijak ini merupakan bagian dari
permukaan bumi. Permukaan bumi ini tidak rata, ada yang tinggi dan ada yang
rendah. ada daratan dan ada sebaran air. Daratan adalah permukaan bumi yang
tidak digenangi air. Di wilayah daratan terdiri dari gunung bukit, dataran
rendah, dataran tinggi, dan lembah. Sebaran air adalah kebalikan dari
pengertian daratan yaitu permukaan bumi yang digenangi air. Sebaran air terdiri
dari sungai, danau, rawa, laut,selat,teluk, samudra, dan palung.
Permukaan Bumi bervariasi
dari tempat ke tempat. Sekitar 70,8% permukaan Bumi ditutupi oleh
air, dan terdapat banyak
landas benua
di bawah permukaan laut. Luas permukaan Bumi yang ditutupi oleh air setara
dengan 361,132
km2 (139,43 juta sq mi). Permukaan
Bumi yang terendam memiliki bentang pegunungan, termasuk rangkaian punggung
tengah samudra dan gunung api bawah laut, bentang lainnya adalah
palung laut,
lembah bawah laut,
dataran tinggi samudra,
dan
dataran abisal. Sisanya, 29,2% (148,94
km2
atau 57,51 juta sq mi) permukaan Bumi dilingkupi oleh daratan, yang terdiri
dari pegunungan, padang gurun, dataran tinggi, pesisir, dan
geomorfologi
lainnya.
Permukaan Bumi mengalami pembentukan
kembali pada periode waktu geologi karena aktivitas tektonik dan erosi. Permukaan
Bumi yang terbentuk atau mengalami deformasi akibat tektonika lempeng merupakan
permukaan yang mengalami pelapukan oleh curah hujan,
siklus termal, dan pengaruh kimia. Glasiasi,
erosi pantai,
pembentukan terumbu karang, dan tubrukan meteorit
besar merupakan beberapa peristiwa yang memicu pembentukan kembali lanskap
permukaan Bumi.
Kerak benua terdiri
dari material dengan kepadatan rendah seperti batuan beku
granit dan andesit.
Batuan dengan persentase kecil adalah basal, batuan vulkanik
padat yang merupakan konstituen utama lantai samudra. Batuan sedimen terbentuk
dari akumulasi sedimen yang terpadatkan. Hampir 75% permukaan benua ditutupi
oleh batuan sedimen, meskipun batuan itu sendiri hanya membentuk 5% bagian
kerak Bumi. Batuan ketiga yang paling umum terdapat di permukaan Bumi adalah batuan metamorf, yang
terbentuk dari transformasi batuan yang sudah ada akibat tekanan tinggi, suhu
tinggi, atau keduanya. Mineral silikat yang ketersediaannya paling melimpah di
permukaan Bumi adalah kuarsa, feldspar, amfibol, mika, piroksen, dan olivin.
Sedangkan mineral karbonat paling umum adalah kalsit
(ditemukan pada batu kapur dan dolomit).
2.6 Lapisan Bumi dan Penjelasannya
.
Lapisan-lapisan Bumi
Lapisan
Bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut
bumi (mantle), dan inti bumi (core). Secara struktur, susunan ini
mirip dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut,
dan kuningnya sebagai inti bumi. Berikut ini penjelasan masing-masing lapisan
bumi tersebut:
1. Lapisan Kerak Bumi (crush)
Lapisan
bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan menjadi tempat tinggal bagi seluruh
makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit bumi, yaitu lapisan yang tersusun dari
batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan sedimen.. Ketebalan rata-rata
lapisan kerak bumi adalah 32 km. Lapisan yang paling tebal berada di bawah
benua, yaitu mencapai 65 km. Sedangkan lapisan paling tipis berada di bawah
samudera yang ketebalannya hanya 8 km. Permukaannya dicirikan oleh adanya
pegunungan, dataran yang sangat luas dan datar, serta palung laut. Suhu di
bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celsius.
Kerak
bumi adalah lapisan yang selalu bergerak. Pada zaman dahulu kala, seluruh
daratan di bumi membentuk suatu massa daratan yang sangat luas sehingga
hewan-hewan dapat menjelajah dengan bebas. Namun massa daratan yang sangat luas
itu kemudian terpecah dan pecahan-pecahannya mengapung membentuk
lembaran-lembaran yang disebut lempeng. Menurut ilmu lempeng tektonik, bumi
terdiri dari 16 lempeng besar dan beberapa lempeng kecil yang membentuk benua
maupun samudera. Lempeng ini sangat aktif bergerak sedikitnya 10 cm/tahun..
Mereka membuat tanah bergetar dan gunung berapi meletus serta membentuk barisan
pegunungan raksasa sewaktu bertumbukan.
Gambar Lempengan Bumi
2. Lapisan Selimut Bumi (mantle)
Lapisan
bumi selanjutnya adalah selimut bumi yang terletak tepat dibawah kerak bumi.
Lapisan ini disebut juga dengan selubung bumi dengan ketebalan mencapai 2.900
km. Bagian atas dari lapisan ini merupakan lapisan batuan padat dan di bagian
bawah merupakan lapisan batuan yang likuid (cair-cair padat). Suhu di lapisan
ini dapat mencapai 3000 derajat Celsius. Lapisan ini berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam Bumi. Selimut Bumi ini terbagi lagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
- Litosfer: Litosfer adalah
lapisan paling luar dari selimut bumi dengan ketebalan mencapai 50-100 km.
Lapisan ini tersusun dari bahan-bahan padat terutama batuan. Litosfer
memiliki 2 lapisan utama, yaitu lapisan
sima (silisium dan magnesium) serta lapisan sial (silisium dan aluminium).
- Astenosfer: Astenosfer adalah
lapisan yang berada di bawah lapisan litosfer. Lapisan ini memiliki
ketebalan antara 100 sampai 400 km. Disinilah diduga tempat formasi magma
terbentuk.
- Mesosfer: Mesosfer adalah
lapisan yang memiliki ketebalan 2.400-2.700 km dan berada di bawah lapisan
astenosfer. Lapisan ini sebagian besar terususun dari campuran besi dan
batuan basa.
3. Lapisan Inti Bumi (core)
Lapisan
bumi yang terakhir adalah inti bumi (core) yang terletak dibawah selimut
bumi atau tepat ditengah bumi. Lapisan yang memiliki ketebalan 3.500 km ini
menjadi lapisan yang paling dalam dari bumi. Lapisan ini sangat padat dan
menjadi pusat massa dari bumi. Di lapisan ini pula gravitasi dan aktivitas
magnetik bumi dibangkitkan. Kandungan terbesar dalam inti bumi adalah besi dan
nikel. Tekanan dalam inti bumi sangat besar dan suhunya mencapai 6000 derajat
Celsius. Lapisan ini terbagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu lapisan inti
luar (outer core) dan lapisan inti dalam (inner core). Inti luar
memiliki ketebalan sekitar 2.000 km dan memiliki suhu mencapai 3.800 derajat
celsius. Lapisan ini sebagian besar tersusun atas besi cair. Sedangkan, lapisan
inti dalam adalah lapisan yang menjadi pusat bumi. Bentuknya seperti bola
dengan diameter 2.700 km dan memiliki suhu 6000 derajat celsius. Bahan utama
penyusun lapisan ini adalah besi dan nikel.
Empat
macam susunan kimia yang terdapat di Bumi
A.HIDROSFER
Hidrosfer berasal dari
kata hidro yang berarti air dan shaire yang berarti lapisan. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa hidrosfer merupakan tubuh air atau lapisan air yang
menyelimuti bumi, baik yang berbentuk cair, salju, maupun es. Air merupakan
sumber kehidupan utama bagi manusia. Tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa
air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang
berada di perairan darat maupun air yang berada di perairan laut. Lapisan air
yang menutupi permukaan bumi kita disebut hidrosfer. Lapisan air tersebut
menutupi permukaan bumi dan membentuk sungai, danau, rawa, awan, maupun uap
air. Dengan bantuan sinar matahari, air selalu mengalami sirkulasi sehingga
jumlahnya di bumi relatif tetap.
B.ATMOSFER
Pengertian Atmosfer
adalah selimut gas yang menyelubungi sebuah planet, khususnya planet bumi.
Atmosfer megelilingi sebuah planet dengan lapisan yang sangat tebal, bahkan
jaraknya sampai ribuan kilometer dari planet tersebut ke atas atau ke luar
angkasa. Setiap planet mempunyai atmosfer yang berbeda-beda. Planet bumi
sendiri memiliki atmosfer dengan ketebalan kurang lebih sekitar 1000 kilo meter
dari permukaan bumi. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam gas. Gas tersebut
yaitu nitrogen (sebesar 78%), oksigen (sebesar 21%), argon (sebesar 0,9%),
karbondioksida ( sebesar 0,03%) dan uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen,
kalium serta ozon (sebesar 0,07%).
Lapisan-lapisan atmosfer
Lapisan-lapisan atmosfer secara umum
1. Troposfer adalah, Lapisan ini masih memungkinkan manusia untuk
bernafas secara bebas. Di lapisan ini fenomena cuaca dan iklim terjadi. Lapisan
ini juga merupakan lapisan atmosfer yang terdapat atau mengandung uap air dan
karbondioksida terbanyak jika dibandingkan dengan lapisan yang lainnya.
Lapisan ini terdiri dari lapisan:
- Lapisan
planetair 0 – 1 km.
- Lapisan
Konveksi 1 – 8 km.
- Lapisan
tropopause 8 – 12 km.
- Di
lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti dan
merupakan lapisan pembatas dengan lapisan stratosfer.
2. Stratosfer adalah, lapisan ini mempunyai suhu lebih dingin dan
ditempati oleh lapisan ozon, lapisan ini berfungsi sebagai tirai pelindung dari
radiasi ultraviolet yang sangat membahayakan, yang bersumber atau berasal dari
matahari. Lapisan ozon inilah yang akan rusak jika manusia malakukan aktivitas
dengan menggunakan bahan kimia.
Lapisan ini terdiri dari lapisan:
- Lapisan
isotherm.
- Lapisan
panas.
- Lapisan
campuran atas.
3. Mesosfer adalah, lapisan ini terletak di atas lapisan
Stratosfer pada ketinggian 50 km ssampai dengan 75 km. Seperti pada lapisan
troposfer, di lapisan ini juga terjadi penurunan suhu setiap bertambahnya
ketinggian. Tapi, penurunan suhu di lapisan ini yaitu 0,4°C setiap bertambahnya
ketinggian 100 meter. Pada Mesosfer permukaan, suhu berkisar antara 10°C,
sedangkan di puncaknya bersuhu -120°C. Di lapisan inilah sebagian besar meteor
terbakar dan terurai.
Ciri – ciri :
- Ketinggian
lapisan ini diperkirakan antara 50 km sampai 80 km, di atas permukaan
la.ut
- Di
lapisan ini suhu udara tidak stabil pada bagian bawah suhu udara tinggi ,
Akan tetapi semakin naik menjadi semakin menurun ke minimum (-140°C)
setelah mendekati lapisan mesopause.
Mesopause yaitu batas antara lapisan Mesosfer dan juga lapisan Thermosfer
yang memiliki suhu sekitar -100°C.
4. Termosfer (ionosfer) adalah, Lapisan termosfer ini disebut juga dengan
lapisan ionosfer. Pada lapisan ini terjadinya ionisasi partikel-partikel yang
dapat memberikan efek pada perambatan atau refleksi gelombang radio, baik itu
gelombang panjang maupun gelombang pendek.
Ciri – cirinya :
- Di
lapisan ini terjadi ionisasi atom-atom udara oleh radiasi sinar X
dan juga sinar utraviolet yang dipancarkan oleh sinar matahari.
- Lapisan
ini berada pada ketinggian antar 80 km sampai dengan 375 km.
5. Eksosfer adalah, pada lapisan ini terjadinya gerakan atom-atom
secara tidak beraturan. Lapisan ini juga merupakan lapisan paling panas dan
molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai dengan ketinggian 3.150 kilo
meter dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut juga dengan ruang antar
planet dan geostasioner. Lapisan ini sangatlah berbahaya, sebab merupakan
tempat terjadi kehancuran meteor atau benda dari angkasa.
Ciri – cirinya:
- Lapisan
ini berada di ketinggian antara 500 km s/d 1000 km.
- Pada
lapisan eksosfer ini suhunya bisa mencapai 2.200° C.
- Dan
merupakan lapisan terluar dari atmosfer.
C.LITOSFER
Lithosfer
berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan,
lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
dengan ketebalan rata-rata 2200 km.
- Barisfer
yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari
lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470
km.
- Lapisan
antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini
disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
- Lithosfer
yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan
ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
D.BIOSFER
Biosfer adalah biosfer sendiri
berasal dari 2 (dua) kata diantaranya kata “bios” yang artinya hidup
dan kata “sphaira” yang artinya Lapisan. Jika diartikan secara
etimologis, biosfer yaitu lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali oleh
makhluk hidup. Untuk kelangsungan hidupnya setiap makhluk hidup yang ada di
bumi membutuhkan tempat untuk ditinggali dan tempat untuk hidup inilah yang
dinamakan dengan Biosfer. Definisi lain biosfer yaitu bagian luar bumi yang
mencangkup daratan, air dan udara yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup dan
proses biotik berlangsung.
Biosfer merupakan suatu sistem
ekologis global yang menyatukan semua makhluk hidup termasuk hubungan antara
mereka seperti interaksi dengan unsur litosfer, hidosfer maupun atmosfer bumi.
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya tempat yang diketaui dapat
mendukung unsur kehidupan atau dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing pada biosfer untuk kelangsungan
hidupnya dengan caranya masing-masing. Tempat untuk hidup disebut dengan
Habitat, makhluk hidup seperti manausia, hewan dan tumbuh-tumbuhan mempunyai
tempat masing-masing untuk kelangsungan hidupnya dalam kondisi tertentu pada
lapisan bumi. Contoh biosfer yaitu Planet Bumi, seperti penjelasan diatas
tadi bahwa sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya tempat yang mendukung
unsur kehidupan atau tempat yang dapat di tinggali oleh makhluk hidup.
Ayat yang berhubungan dengan materi geofisika
“BUMI” adalah sebagai berikut:
(az Zumar :27)
“Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya
Allah, Dialah Maha kaya lagi Maha Terpuji. “(Luqman :26)
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com Artikel struktur bumi.html (diakses
pada tanggal 4 April 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar